Hari ini aku nggak tahu harus bersikap gimana. Bahagia atau bersedih. Senang atau tertawa. Yang jelas aku, sebenarnya nggak setuju dengan apa yang ibu ambil. Aku nggak setuju bukan karena aku nggak sayang. Tapi memang serba salah.
Melarang, maka kita punya apa. Merestui, aku tidak suka dia.
Jadi… ya mau nggak mau aku harus terima dengan keputusan ibu. Bukankah aku nggak boleh egois dengan membiarkan ibu di rumah sendirian. Sedangkan aku di sini kuliah sambil ngajar dan membawa Iyah pergi dari rumah. Bukankah itu membuat itu lebih kesepian? Bukankah ibu juga manusia biasa yang membutuhkan teman? Apa lagi di rumah atmosfirnya seperti itu. Nggak pernah habis pembicaraan orang tentang orang lainnya. Termasuk keluargaku.
Ah… Andai saja…
Andai saja…
Andai saja ayah masih ada… L
Hussshhh…! Willy, kamu nggak boleh mmmmm…..
Ah biarlah…
Melarang, maka kita punya apa. Merestui, aku tidak suka dia.
Jadi… ya mau nggak mau aku harus terima dengan keputusan ibu. Bukankah aku nggak boleh egois dengan membiarkan ibu di rumah sendirian. Sedangkan aku di sini kuliah sambil ngajar dan membawa Iyah pergi dari rumah. Bukankah itu membuat itu lebih kesepian? Bukankah ibu juga manusia biasa yang membutuhkan teman? Apa lagi di rumah atmosfirnya seperti itu. Nggak pernah habis pembicaraan orang tentang orang lainnya. Termasuk keluargaku.
Ah… Andai saja…
Andai saja…
Andai saja ayah masih ada… L
Hussshhh…! Willy, kamu nggak boleh mmmmm…..
Ah biarlah…