2/6/2009 5:04:59 PM
Lelah dan letih meresap ke dalam tubuhku. Aku menghayati dan menikmatinya. lemas aku biarkan kaki dan sekujur tubuhku terbaring. terlentanh lepas tanpa beban. Namun aku tulis ini di depan komputer MIm yang sedang nggak di pakai.
Seharian aku di atas sepeda motor. Dimulai sejak jam 07.05 aku di panggil pak Hamim untuk datang ke rumahnya dan diberi uang untuk di kasihkan ke Pak Saeful. Semalaman aku berniat pergi ke rumah beliau karena memang ada perintah untuk mengirim data BKSM dan Stempel—namun sayang stempelnya yang semalaman dicari nggak ada—ke rumah beliau di Sawojajar, Perumahan Dirgantara Permai. Walau aku belum pernah namun aku yakin akan bisa menemukannya.
Ketika mau bertolak ke Sawojajar, Pak Hamim mengingatkannku untuk bertemu pak Saeful di DIKNAS Kepanjen. Aku kaget… Kok Kepanjen? Bukannya saya di suruh ke rumah beliau dulu di Sawojajar? Kok ke Kepanjen? Tak apalah pikirku. Wong ini juga yang aku harapkan supaya bisa ke rumah Umi yang (komputernya) sudah menanti aku. Aku seneng banget kalau cuma di Kepanjen saja. aku pun bertolak ke Kepanjen dengan rute yang belum pernah aku lewati.
Begitu sampai di DIKNAS aku kirimkan SMS ke kepsek SMK itu. memberi kabar bahwa saya sudah sampai di DIKNAS. Namun sangat kaget aku membaca balasannya.
“Ngapain ke Kepanjen??? Tolong dibaca SMS tadi malem… Seharusnya ke rumah dulu. Telp ONkan…”
Hah? langsung aku balas. “OK aku ke rumah bapak sekarang.”
Kularikan Happy-ku dengan tergesa menuju Sawojajar. Belum berapa lama, Titan kesayanganku berdering. Pak Saeful telpon! Aku nyari tempat yang cocok untuk memarkir sepeda motorku. Begitu berhenti dan kubuka helm, deringnya berhenti pertanda diputus. HAH?! ya sudah aku tancap gas lagi. memburu waktu.
Lelah dan letih meresap ke dalam tubuhku. Aku menghayati dan menikmatinya. lemas aku biarkan kaki dan sekujur tubuhku terbaring. terlentanh lepas tanpa beban. Namun aku tulis ini di depan komputer MIm yang sedang nggak di pakai.
Seharian aku di atas sepeda motor. Dimulai sejak jam 07.05 aku di panggil pak Hamim untuk datang ke rumahnya dan diberi uang untuk di kasihkan ke Pak Saeful. Semalaman aku berniat pergi ke rumah beliau karena memang ada perintah untuk mengirim data BKSM dan Stempel—namun sayang stempelnya yang semalaman dicari nggak ada—ke rumah beliau di Sawojajar, Perumahan Dirgantara Permai. Walau aku belum pernah namun aku yakin akan bisa menemukannya.
Ketika mau bertolak ke Sawojajar, Pak Hamim mengingatkannku untuk bertemu pak Saeful di DIKNAS Kepanjen. Aku kaget… Kok Kepanjen? Bukannya saya di suruh ke rumah beliau dulu di Sawojajar? Kok ke Kepanjen? Tak apalah pikirku. Wong ini juga yang aku harapkan supaya bisa ke rumah Umi yang (komputernya) sudah menanti aku. Aku seneng banget kalau cuma di Kepanjen saja. aku pun bertolak ke Kepanjen dengan rute yang belum pernah aku lewati.
Begitu sampai di DIKNAS aku kirimkan SMS ke kepsek SMK itu. memberi kabar bahwa saya sudah sampai di DIKNAS. Namun sangat kaget aku membaca balasannya.
“Ngapain ke Kepanjen??? Tolong dibaca SMS tadi malem… Seharusnya ke rumah dulu. Telp ONkan…”
Hah? langsung aku balas. “OK aku ke rumah bapak sekarang.”
Kularikan Happy-ku dengan tergesa menuju Sawojajar. Belum berapa lama, Titan kesayanganku berdering. Pak Saeful telpon! Aku nyari tempat yang cocok untuk memarkir sepeda motorku. Begitu berhenti dan kubuka helm, deringnya berhenti pertanda diputus. HAH?! ya sudah aku tancap gas lagi. memburu waktu.