Tuesday, April 29, 2008

maafin yach...(untuk nurhayati)

Tuesday, April 29, 2008 |
Maaf….
Satu kata yang ingin aku ucapkan dalam menulis tulisan ini yaitu “maaf”. Maafkan aku karena telah marah kepadamu. Aku sudah marah-marah kepadamu, orang yang tidak tahu akan bagaimana keadaan kartuku. Aku telah marah-marah padamu tanpa aku berpikir bagaimana sebenarnya terjadi.
Baru setelah aku muhasabah diri (cie… muhasabah rek… gayanya..) aku ngerti sebenarnya aku nggak berhak marah-marah. Karena semua itu sebenarnya Dede lakukan demi kebaikan. Shodaqoh. Dan memang mau memberi hadiah kepadaku. Hadiah yang tanpa kuminta. Dan hadiah yang seharusnya aku nggak berhak mendapatkannya. Bukankah yang ulang tahun itu kamu? Kan seharusnya aku yang ngasih hadiah? Bukannya aku yang diberi hadiah. Ini merupakan pukulan telak bagiku. Sudah nggak ngasih hadiah, eh malah marah-marah. Malu aku dibuatmu…
So, please… maafin aku yach…
Kamu yang nggak tahu XLku di isi XTra, dengan niat baik, mengisi pulsaku sebagai hadiah ulang tahunmu. Dan aku, yang tanpa tahu sebelumnya, tiba-tiba melihat ada sms masuk ke dalam Inboxku. Dan sati miscall tertera dalam layar ponsel. Siapa nih yang miscall? Pikirku saat pulang dari musholla.
Pertama yang aku lihat adalah daftar miscall. “Dedeh?” dalam hati aku bertanya. Maksudnya ada apa miscall aku. Karenanya aku miscall balik. Aktif. Aku buka inboxku. “haaaah” aku lemes dibuatnya setelah aku membaca isinya. “nomor Anda telah terisi pulsa sebesar Rp.5.000…“.
“Ada apa Pak?” Khoirul, a’dloku bertanya melihat pengasuh kamarnya lemes. Mengeluh.
“Pulsaku ada yang ngisiin.” Gerutuku.
“Lho kan enak, Pak?”
“Enak apanya” jawabku sekenanya sambil marah
“Bonus Xtra-ku hilang. Padahal masih 4 hari lagi” Lanjutku.
“…?” Khoirul melongo. Ia nggak paham omonganku.
4 hari X 50 sms X Rp. 299,- = Rp. 59.800,-
Aah… lumayan deh buat orang miskin seperti aku. Aku langsung dongkol bukan main kehilangan bonus itu. Mana aku harus kirim sms tiap saat lagi. Kalau aku kirim sms dengan menggunakan program biasa, dengan pulsaku yang cuma tinggal 6,450 maka aku cuma dapat 6450:299 = 21 sms. Ah… rese banget nih. Siapa sih yang ngisi pulsaku…
Pikiranku melayang. Mengira-ngira siapa yang telah mengisi pulsaku. Aku marah banget dibuatnya. Dasar!! Sok kaya ngisiin pulsa orang…!
Edaaan…
Aku dongkol setengah mati dibuatnya.
Aku keluar kamar dengan menahan marah. Sambil berjalan menuju dapur pikiranku melayang-layang. Menebak-nebak siapa kiranya yang telah ngisiin pulsaku. Sekilas tersebersit dalam benakku. Hah… siapa tahu dia. Dia yang telah me-miscall aku. Ya! Dia! Awas yach…
Aku makan dengan menahan dongkol sebesar gunung di leherku. Pak Mahis dan Pak Diqun kena getahnya. Padahal mereka berdua tidak tahu-menahu tentang apa yang terjadi padaku. Hanya karena mau bertanya tentang tugas yang ia berikan padaku, Pak Mahis kena marahku. (Maafin aku ya Pak… Pak Diqun juga, Please…)Pak Diqun yang mau pamit sebentar keluar beli rokok. Juga kena sasaran marahku.
Aku telpon berulang-ulang. Namun tak ada jawaban. Ah aku sms saja. Aku pun ketik sms dengan lengkap. Tanpa ada singkatan atau gabungan kata. Aku benar-benar marah saat itu karenanya aku juga menuliskannya dengan huruf besar semua. Ntah Dedeh tahu atau nggak makna menulis sms dengan huruf besar. Yang pasti aku benar-benar marah.
ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WA BAROKATUH. TERIMA KASIH SUDAH MENGISI PULSAKU. WASSALAMU’ALAIKUM WARHMATULLAHI WA BAROKATUH.
Dedeh pun membalas.
Wa’alaikum slm wr,wb. Psti antum mrh krn aq dah isi plsa antm. Ya anggp sj dr org yg tdk antm knl.
Aku balas
MEMANG BENAR. NAMUN BOLEHKAN AKU JUJUR, DENGAN KAMU ISI PULSAKU RP. 5.000,- AKU KEHILANGAN BONUS XTRAKU SEBESAR RP. 60.000,-. TERIMA KASIH BANGET.
Aku yakin, Dedeh kaget dengan smsku. Karenanya dia membalas:
Bnr tah zhunk? Maafin aku yah. Pliss. Aku ganti yah…
Akupun balas dengan ketus. Dan tak pernah aku sms lagi setelahnya. Apalagi mencoba untuk menghubunginya.
TIDAK USAH. TERIMA KASIH BANGET PULSANYA.
Jreeeng…



Lama aku merenung. Berfikir. Dan menyendiri menetralkan emosiku. Aku teringat tahun kemarin. Aku juga pernah mengalami hal sama seperti ini. Yang mengisi wali santri. Ibunya Dani. Menanyakan padaku apakah pulsanya sudah masuk? Aku kaget setengah mati. Hah… ternyata belia yang mengisi pulsaku. Aku sudah marah-marah. Namun tentunya bukan pada sasaran yang tepat untuk aku marahin. Eh ternyata, beliu. Beliau hanya ingin berbuat baik. Ingin shodaqoh. Aku malu dalam hati. Orang berbuat baik kok disalahkan. Orang berbuat baik kok susah yach… pantas saja yach banyak yang berbuat jahat. Kan lebih mudah. Lebih asyik bahkan.


Related Posts



0 comments:

Post a Comment

kambing etawa

kambing etawa
kambing gemuk makan fermentasi gedebok

silahkan coba...!!!

Blog Archive

Hidup tak akan memberimu apa-apa kecuali kau memaknai hidup dengan caramu...
 

Express

Seorang kawan yang mendampingi kita pada saat kesulitan lebih baik dari pada seribu
kawan yang mendampingi kita pada saat kebahagiaan.


Berkata benar dapat sangat menyulitkan bahkan beresiko ditolak. Tetapi itulah satu-
satunya pilihan jika kita membangun hubungan yang baik.

Anak lebih membutuhkan bimbingan dan simpati dari pada instruksi.

The Good Father

The Good Father

MoTivE

Bila saat ini kita belum berhasil dan sukses bisa jadi karena kita belum bekerja keras, berfikir cerdas dan beramal dengan benar.


Saat menunda amal sholeh berarti kita sedang menunda kesuksesan dan kebahagian.


Seseorang mulia bukan karena apa yang dimilikinya tapi karena pengorbanannya untuk
memberikan manfaat bagi orang lain.