Tuesday, May 20, 2008

Nggak (belum) jadi, De...

Tuesday, May 20, 2008 |

Sms. Ya. Sms itu. Sms yang ade pinta supaya aku mengirimkannya kepada dede, sampei sekarang tidak aku kirimkan. Bukan aku mau membantah permintaanmu. Tapi, tidakkah ade pikirkan bagaimana perasaannya kelak ketika ia menerima dan membacanya? Dia yang telah lama tidak aku hiraukan. Dia yang sudah berulang kali aku anggap nggak ada. dia yang tidak kapok-kapoknya menghubungiku walau hanya membuang pulsa tanpa menghasilkan apa-apa. Dia yang selalu mengirim sms tanpa ada balasan yang aku kirim. dan kini dia telah menghentikannya. aku bersyukur karenannya.

Cukuplah kecuekanku yang menyakitinya. cukuplah ego-ku yang membalas budi baiknya. cukuplah kesombonganku yang menghajarnya. cukuplah ke-tega-anku menghempaskannya ke dalam kesakitan dan keniscayaan.

aku nggak mau menambahnya sakit lagi. aku nggak ingin ia bertambah sedih dan merana karena sms ade itu. aku membayangkan apa yang terjadi seandainya ia menerima sms dan mebacanya. aku yakin dia akan patah. bukan patah lagi bahkan tapi hancur berkeping-keping. dia akan merana seumur hidup karena sms itu. bahkan dia akan merasa bersalah tanpa berkesudahan.

ade, maafkan aku yang tidak mengirimkan sms itu.
maafkan aku yang masih mempunyai rasa belas kasihan kepadanya. setidaknya demi menjaga hubunganku dengan keluarganya. setidaknya demi rasa kemanusiaan. setidaknya atas nama persahabatan, aku nggak ingin merusak ikatan ini dengan kakak dan keluarganya.

bukan karena aku sayang sama dia. bukan pula karena aku mencintainya. sama sekali bukan. maafkan aku, de. aku tidak tega melihatnya seandainya dia lebih menderita dari sekarang.

cukuplah dia menderita karena tidak mendapatkan kasih sayangku. cukuplah ia bersedih karena cintanya tak terbalas.


ade... tahukah engkau, sebenarnya sudah lama ia tidak menghubungi aku lagi. jangankan telpon, sms-pun tidak. tapi entah kenapa, saat aku bersama ade--habis bedah buku itu--dia kirim sms. aku nggak menyangka sama sekali. dan tahukah engkau, de? aku tak pernah menganggap sms itu ada.

bila dulu ia mengirim sms akan tetap mengharapkanku. maka biarkan dia terus berharap tanpa ada ujung. biarkan dia terlarut dalam penantiannya. biarkan dia tergenang dalam peliknya cinta. bukankah begitu hidup de?

semoga ade bisa memahami pikiranku ini. semoga tulisan ini bisa mengungkap alasan kenapa aku tidak mengirimkannya (sms itu). semoga ade memakluminya. dan yang terpenting adalaha semoga aku bisa terus bertahan dengan semua masalah hidup ini. semoga...

Sunday, 18 May, 2008 16:44:55


Related Posts



0 comments:

Post a Comment

kambing etawa

kambing etawa
kambing gemuk makan fermentasi gedebok

silahkan coba...!!!

Blog Archive

Hidup tak akan memberimu apa-apa kecuali kau memaknai hidup dengan caramu...
 

Express

Seorang kawan yang mendampingi kita pada saat kesulitan lebih baik dari pada seribu
kawan yang mendampingi kita pada saat kebahagiaan.


Berkata benar dapat sangat menyulitkan bahkan beresiko ditolak. Tetapi itulah satu-
satunya pilihan jika kita membangun hubungan yang baik.

Anak lebih membutuhkan bimbingan dan simpati dari pada instruksi.

The Good Father

The Good Father

MoTivE

Bila saat ini kita belum berhasil dan sukses bisa jadi karena kita belum bekerja keras, berfikir cerdas dan beramal dengan benar.


Saat menunda amal sholeh berarti kita sedang menunda kesuksesan dan kebahagian.


Seseorang mulia bukan karena apa yang dimilikinya tapi karena pengorbanannya untuk
memberikan manfaat bagi orang lain.