Ade, ntah sudah berapa lama kita begini. aku ngerti. bahkan jauh lebih ngerti apa yang ade maksudkan dengan per"pisah"an yang ade pinta ini. aku bisa memahaminya. dan aku ingin menuliskannya sebagai wakil hati dan perasaan ini. Perasaan ini bilang, "ade jahat". perasaan ini curhat, "ade kejam". namun hati mengatakan "tidak! ade tidak jahat". hati juga menyanggah "ade tidak kejam! ini demi kebaikan. kebaikan bersama"
dus, aku pun menjalaninya. menjalani apa yang terjadi. bukankah, walau bagaimanapun hidup terus berlanjut? bukankah, waktu terus berjalan?
aku jalani hari-hari dengan apa yang tersisa. aku bertahan. bertahan dengan semua kenyataan yang aku hadapi. walau, aneh memang, aku sering uring-uringan. aku sering merasa nggak enak.
namun terkadang aku ingin pergi. pergi sekalian dari ade. pergi jauuuuhh. pergi meninggalkan ade. (demi ketenangan hati)?
entahlah...
setelah kita "pisah", aku banyak mengalami sesuatu yang tak menyenangkan. katakanlah, pikiranku eror.
pada saat aku membutuhkan benda yang aku punya dan aku merasa menyimpannya di suatu tempat, aku tidak menemukannya. aku mencarinya kesana-kemari. ditengah pencarian terkadang aku merasa cape. aku merasa aku pikun. aku merasa aku bodoh. aku tolol. lebih-lebih saat aku menemukan barang tersebut setelah tidak aku cari lagi. aku BAHLUL.
pernah suatu rencana aku susun. untuk memudahkanku. biar tak makan tenaga dan waktu banyak. namun yang terjadi justru sebaliknya. aku kehilangan waktu dan menguras tenaga karena ternyata rencana yang aku susun tak berjalan sesuai apa yang aku inginkan. Ah... STUPIDnya AKU.
suatu kali aku mewanti-wanti diriku untuk menghemat uang yang aku punya. aku berusaha sepintar mungkin menabungnya. namun, yang terjadi justru sesuatu yang tidak aku bayangkan. uang itu justru habis, bahkan masih minjam ke teman. bahkan aku merasa masih kurang. Oh... DUNGUnya aku.
COGITO ALLAH SUM!
aku nggak tahu artinya. namun mungkin tokoh utama dalam novel itu bisa mewakiliku. mungkin itu aku! ya! mungkin karena banyak penderitaan yang aku dapatkan dari pada kebahagiaan sebagaimana yang aku tuju. Tapi, satu yang membedakan. aku ber-Tuhan sedangkan dia tidak.
namun apa bedanya ber-Tuhan atau tidak? kalau yang ber-Tuhan tidak menjalankan perintah-perintah Tuhannya. kalau yang ber-Tuhan tidak pernah mendekatkan diri sama Tuhannya.
Sunday, 18 May, 2008 16:45:16
0 comments:
Post a Comment