Thursday, January 24, 2008

tokoh....

Thursday, January 24, 2008 | 0 comments

JAMALUDDIN AL-AFGHANI
Selasa, 01 Februari 05 - oleh : admin_ANNIDA


Tokoh kita kali ini dilahirkan di Asadabad, Afghanistan, pada tahun 1838. Ayahnya, Sayyid Safdar, keturunan Ali At-Tirmizi yang telah lama bermigrasi ke Kabul. Pada usia 8 tahun Al-Afghani telah memperlihatkan kecerdasan yang luar biasa, dan pada usia 18 tahun ia telah menguasai hampir seluruh cabang ilmu pengetahuan meliputi filsafat, hukum, sejarah, kedokteran, astronomi, matematika, dan metafisika. Al-Afghani segera dikenal sebagai profil jenius yang penguasaannya terhadap ilmu pengetahuan bak ensiklopedia.

Setelah membekali dirinya dengan seluruh cabang ilmu pengetahuan di Timur dan Barat (terutama Paris, Perancis), Al-Afghani mempersiapkan misinya membangkitkan Islam. Pertama-tama ia masuk ke India, negara yang sedang melintasi periode yang kritis dalam sejarahnya. Kebencian kepada kolonialisme yang telah membara dalam dadanya, makin berkecamuk ketika Afghani menyaksikan India yang berada dalam tekanan Inggris. Perlawanan terjadi di seluruh India. Afghani turut ambil bagian dari periode yang genting ini, dengan bergabung dalam peperangan kemerdekaan India pada bulan Mei 1857. Namun, Afghani masih sempat pergi ke Mekkah untuk menunaikan haji.

Sepulang dari haji, Afghani pergi ke Kabul. Di kota ini ia disambut oleh penguasa Afghanistan, Dost Muhammad, yang kemudian menganugerahinya posisi penting dalam pemerintahannya. Saat itu, Dost Muhammad sedang mempertahankan kekuasaannya dengan memanfaatkan kaum cendekiawan yang didukung rakyat Afghanistan. Sayang, ketika akhirnya Dost terbunuh dan takhtanya jatuh ke tangan Sher Ali, Afghani diusir dari Kabul.
Meninggalkan Kabul, Afghani berkelana ke Hijjaz untuk melakukan ziarah. Rupanya, efek pengusiran oleh Sher Ali berdampak bagi perjalanan Afghani.

Ia tidak diperbolehkan melewati jalur Hijjaz melalui Persia. Ia harus lebih dulu masuk ke India. Pada tahun 1869 Afghani masuk ke India untuk yang kedua kalinya. Ia disambut baik oleh pemerintah India, tetapi tidak diizinkan untuk bertemu dengan para pemimpin India berpengaruh yang berperan dalam revolusi India. Khawatir pengaruh Afghani akan menyebabkan pergolakan rakyat melawan pemerintah kolonial, pemerintah India mengusir Afghani dengan cara mengirimnya ke Terusan Suez yang sedang bergolak. Di Mesir Afghani melakukan kontak dengan mahasiswa Al-Azhar yang terkagum-kagum dengan wawasan dan ide-idenya. Salah seorang mahasiswa yang kemudian menjadi murid Afghani adalah Muhammad Abduh.

Dari Mesir, Afghani pergi ke Istanbul untuk berdakwah. Di ibu kota Turki ini Afghani mendapat sambutan yang luar biasa. Ketika memberi ceramah di Universitas Konstantinopel, salah seorang ulama setempat, Syaikhul Islam, merasa tersaingi. Ia segera menghasut pemerintah Turki untuk mewaspadai gagasan-gagasan Afghani. Buntutnya, Afghani didepak keluar dari Turki. Pada tahun 1871, Afghani menjejakkan kakinya di Kairo untuk yang kedua kalinya.

Di Mesir Afghani melanjutkan dakwahnya yang pernah terputus dan segera mempengaruhi para mahasiswa dan ulama Al-Azhar. Tetapi, pemberontakan kaum nasionalis Mesir pada tahun 1882 berujung pada tindakan deportasi oleh pemerintah Mesir yang mencurigai Afghani ada di belakang pemberontakan. Afghani dideportasi ke India, tetapi tak lama ia sudah berada dalam perjalanan ke London, kota yang pernah disinggahinya ketika ia berdakwah ke Paris. Di London ia bertemu dengan Muhammad Abduh, muridnya yang ternyata juga dikucilkan oleh pemerintah Mesir.

Dari London, Afghani bertualang ke Moskow. Ia tinggal selama empat tahun di St. Petersburgh. Di sini pengaruh Afghani segera menjalar ke lingkungan intelektual yang dipercaya oleh Tsar Rusia. Salah satu hasil dakwah Afghani kepada mereka adalah keluarnya izin pencetakan Al-Quran ke dalam bahasa Rusia.

Afghani menghabiskan sisa umurnya dengan bertualang keliling Eropa untuk berdakwah. Bapak pembaru Islam ini memang tak memiliki rintangan bahasa karena ia menguasai enam bahasa dunia (Arab, Inggris, Perancis, Turki, Persia, dan Rusia). Pada tanggal 9 Maret 1897, Afghani mengembuskan napasnya yang terakhir karena kanker yang dideritanya sejak tahun 1896.

JURNAL ANTI PENJAJAHAN
Salah satu bukti kejeniusan Jamaluddin Al-Afghani adalah Al-Urwatul Wutsqa, sebuah jurnal antipenjajahan yang diterbitkannya di Paris. Jurnal ini segera menjadi barometer perlawanan imperialis Dunia Islam yang merekam komentar, opini, dan analisis bukan saja dari tokoh-tokoh Islam dunia, tetapi juga ilmuwan-ilmuwan Barat yang penasaran dan kagum dengan kecemerlangan Afghani. Selama mengurus jurnal ini, Afghani harus bolak-balik Paris-London untuk menjembatani diskusi dan pengiriman tulisan para ilmuwan Barat, terutama yang bermarkas di International Lord Salisbury, London. [Iyus/berbagai sumber]

read more

Wednesday, January 16, 2008

SMS.....

Wednesday, January 16, 2008 | 0 comments
17/11/07. 12:46 (7101)
Iya sayang… slm “manis” beserta “madu”. Salam “syng “kata “I love u”. Slm “rindu “bisik I miss u, m@f syng bukan mksd hti tuk mrayu, ad hny ingn thu sdng pakah kkshq d sna skrg?

17/11/07 18.27 (7101)
Buka hati dpt CINTA buka fkiran dpt ILMU Buka lngkh dpt ARAH Buka Tlpn Dpt sms buka sms dpt 1. UCAPAN I MISS U, Syg…. Ad mnt tlong tnp ntar mlm

17/11/07 18.30 (7101)
INDOMI rsa CNTA, bhn2x” 2”buah hti, 1 btng cnt, 1 “ksh syng. Bumbunx. 1 ons stia, 1 g curiga. 2 Lmbr rsa cnta, CRAX, ikt hti mnjd cnt kksh, tpskn rsa curiga, hlngkn cmbru, tuangkn ksh syng di atasny, hiasi dg tabrn cnta! Smga k2 ska dg INDOMIE, buatn ad, met mnci2pi ya.. ad syg bgt ma k2, k’ sms ini ad dpt dr iwan td sore.. sok iseng. He hehe..

Ade, kakak beberapa sms ade kakak simpan. (boleh yach....) kakak seneng banget membacaulang sms-sms ade.  terkadang, kakak senyum-senyum sendiri saat membacanya, bukan karena menertawakan ade. tapi kakak seneng banget dapat sms ade. and di "breaking week" ini kakak nggak pernah dapat sms dari ade. jadi kakak baca lago dong sms ade. gpp yach...

read more
0 comments
Adeku tercinta marah. Dia nggak mau mengangkat telponku. Berkali-kali aku mencoba lagi berkali itu pula terdengar jawaban “nomor telpon yang Anda tuju sedang sibuk”. Aku nggak tahu. Apa bener-bener sibuk atau hanya disibuk-sibukkan. Namun belakang aku tahu bahwa adeku tersayang memang me-nonaktifkan hpnya.
“Ugh… Apakah aku salah ngomong tadi yach…” gumamku dalam hati berfikir. Aku nggak sebingung ini sebelumya bika tengkar menerpa hubungan kami. Tapi kali ini aku dibuat bingung sebener-benernya bingung. Aku takut. Ya. Tepatnya aku takut kehilangan dia. Dia yang aku cinta. Dia yang aku sayang. Dia yang sangat istimewa. Dia yang sangat berarti dalam hidupku.
Dia adalah matahari dalam hidupku. Dia yang menggerakkan semua apa yang aku kerjakan. Dia adalah semangatku. Karena hanya dengannya aku berani menghadapi dunia ini dengan segala aral dan rintangannya.
Oh ade… jangan kau pergi dari hatiku. Jangan engkau hilang dari hidupku. Karena hanya engaku sumber kebahagiaanku.
Sudah hampir dua jam aku terus mencoba menghubunginya tapi sia-sia. Tak ada satupun nomornya yang aktif sejak jam 17.00 tadi. Ya… tepatnya sejak aku membacakan cerpen jelek karyaku itu. Dia tersinggung. Itu kesimpulan awalku. Tapi kenapa. Aku nggak tahu. Aku hanya ingin dia menilai karyaku. Memberi masukan apa yang kurang dan bagian mana yang perlu diperbaiki makanya aku bacakan cerpenku tapi yang terjadi malah di luar dugaan. Dia diam seribu kata. Lalu menutup teleponnya.
Oh, Tuhan… aku tak menyangka begini jadinya.
3 jam sudah aku mencoba menghubunginya lagi. Tak bisa. Bukanya aku nggak berani langsung dating ke rumahnya, tapi aku lagi menyelesaikan tugas dari managerku. Ach… seandainya managerku bisa memberi aku waktu mengerjakan tugas in lain waktu tentu aku bisa langsung menjalankan sepedaku ke rumahnya. Tapi ini nggak mungkin. Bingung aku dibuatnya.
Aku lalui waktu dengan penuh kegelisahan. Detik demi detik yang ada cuma debaran harapan bisa telepon adeku. Tapi semua sirna. Putus sudah harapanku. Lagi aku coba menghubunginy, jawaban yang terdengar sama dengan sebelumnya.
Oh, tidak…!! Adeku, please… jangan engkau buat aku semakin nggak menentu dengan keadaan seperti ini. Please dek,,, ayo aktiflkan hpnya…
Jam telah berganti. Aku pun mulai kelelahan. Aku pasrah apa yang terjadi, terkadilah. Aku ambil air wudlu saat aku tahu jam dinding di kantorku menunjukan pukul 00.03. Yach… aku harus rehat dari kesibukan jasmani dan rohani ini.
Aku angkat tanganku seraya mengucap takbir. Ya, takbirotul ikhrom. Aku mengadu pada Yang Maha Tahu. Aku tahu Tuhanku Maha Tahu juga Maha Penyayang. Dua rokaat telah aku finishkan teriring air mata hina. Aku meminta ampunanNya. Aku pinta kasih sayangNya. Aku pinta bantuanNya tuk memecahkan masalah yang sedang melandaku.
Aku bangkit lagi untuk mengambil dua rokaat lagi dari tahajudku. Tapi seketika terlintas dalam benakku aku harus kirim sms dulu buat adekku tercinta. Seketika kuraih hp-ku dan ku ketik :
“cinta… tiada yg bs mnggntkan drimu. Tiada yang bs mmbwtq lupa akn drimu. Knangn mns t’ukir dgnmu,smngt hdpq b’kbar dg snymmu. Ade…bilakh engkau bnr2 mrhpdq? m@fknlh k2 de,mmang bnyk slh n dosa k2, nmun q pnt krel@nmu tuk lupakan slh2q, tuk m@fkn sgl khilfq, nmun bila brat engkau mm@fkn,yach apalah dya mngkn k2 hrs mndrta n mrana slmax. Mga kau tmukn bhgia.mga kau tmukn cnt yang tnpa cela…mga kaut hdp bhgia tnp drta… ad btp aq mncntaemu..”
Aku kirim. Tapi nggak ada laporan aku dapat. Pending. Ah… ya dahlah mungkin bukan mujurku. aku takbir kembali… ruku lama, I’tidal lama, sujud lama sekali. Aku curahkan semua gundah gulanaku dalam sujud. Aku dengar katanya saat sujud itulah kita lebih dekat dengan Tuhan kita. Makanya aku adukan semuanya.
Maghrib dulu

read more

Tuesday, January 8, 2008

hidup itu...

Tuesday, January 8, 2008 | 0 comments
hidup, kata orang adalah pilihan. ada juga yang mengatakan hidup itu adalah perhalanan panjang. ada juga sahabatku yang bilang hidup itu adalah tantangan.

mang benar gitcu tah...?

tapi meneurutku hidup itu adalah belajar. sekali lagi BELAJAR

read more

kambing etawa

kambing etawa
kambing gemuk makan fermentasi gedebok

silahkan coba...!!!

Blog Archive

Hidup tak akan memberimu apa-apa kecuali kau memaknai hidup dengan caramu...
 

Express

Seorang kawan yang mendampingi kita pada saat kesulitan lebih baik dari pada seribu
kawan yang mendampingi kita pada saat kebahagiaan.


Berkata benar dapat sangat menyulitkan bahkan beresiko ditolak. Tetapi itulah satu-
satunya pilihan jika kita membangun hubungan yang baik.

Anak lebih membutuhkan bimbingan dan simpati dari pada instruksi.

The Good Father

The Good Father

MoTivE

Bila saat ini kita belum berhasil dan sukses bisa jadi karena kita belum bekerja keras, berfikir cerdas dan beramal dengan benar.


Saat menunda amal sholeh berarti kita sedang menunda kesuksesan dan kebahagian.


Seseorang mulia bukan karena apa yang dimilikinya tapi karena pengorbanannya untuk
memberikan manfaat bagi orang lain.