Friday, January 30, 2009

Friday, January 30, 2009 | 0 comments
(N)EVER OLD TO LEARN

Sebuah hal yang memang sudah menjadi kewajiban yaitu belajar. Bukankah dalam firman yang pertama kali turun Allah telah memerintahkan pada kita untuk “iqro” (belajar)? maka tidak ada ampun bagi orang yang tidak mau belajar.

Hal diatas dipertegas lagi dengan beberapa hadis yang memerintahkan kita untuk belajar. ada yang berbunyi. uthlubul ‘ilma walau bishshin (carilah ilmu walau sampai ke negeri china. Ada juga yang berbunyi uthlubul ilma minal mahdi ilal lahdi. (carilah ilmu mulai sejak dari buaian sampai masuk liang lahat). Sungguh sebuah perintah yang berlaku sepanjang masa, selama kita hidup maka belajar masih menjadi kewajiban. Maka bagi yang tidak mau belajar lebih baik mati. Meninggalkan kehidupan ini.

Sejarah mencatat beribu orang terkenal (Imam Syafi’i. Ibnu Hajar al-Asqolani, Hasan al-Banna, Sayyid Quthb, HAMKA, Pramoedya Ananta Toer dan Alwi Syihab diantaranya) melakukan aktivitas belajar ini tak kenal waktu. Mulai sejak bangun dari tidur sampai tidur lagi mereka terus belajar. Sejak pagi bahkan sampai larut malam mereka masih membaca dan menela’ah kitab-kitan (buku). Tak pernah lelah. Tak kenal waktu. Bahkan mereka telah menemukan kenikmatan dalam belajar melebihi kenikmatan makanan yang dihidangkan padanya. Mata mereka terpejam hanya beberapa jam saja. Istirahat tak lagi terbersit dalam benak mereka.

Namun kenapa beberapa santri yang masih belajar setelah jam sembilan harus dihalau untuk tidur, sedang mereka masih menikmati belajarnya? Mengapa mereka harus merapikan buku-bukunya sedang tugas sekolah belum selesai mereka garap? Kenapa keasyikan belajar—yang tiada lain adalah kewajiban—mereka harus terhenti hanya karena sudah jam sembilan?

Kenapa waktu belajar harus dibatasi? Bukankah itu akan menghambat kemajuan intelektual mereka sebagai generasi penerus bangsa juga agama? kalau mereka bodoh apa yang akan terjadi sedangkan musuh-musuh Islam telah demikian maju di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi? Kalau hanya demi kebaikan dan kesehatan mereka, apakah harus itu yang dikorbankan? Bukankah taruhannya adalah kemajuan mereka sendiri dan juga kebangkitan kejayaan islam? Bila memang peraturan yang menentukan, apa tidak ada peraturan yang lebih baik dari peraturan yang telah berlaku?
El-Kifli

read more
0 comments
I lOvE U

mi. matahari tlah kembali bersinar sayang.

senyum abi telah kembali berkembang. toh yang tlah terjadi tak mungkin kembali lagi.

biarkan mataharai bergerak ke arah barat untuk menuju tempat peraduannya.

bagitupun abi...

biarkan abi terus bergerak tak ada yang menghalangi dan membatasi. bairkan abi terus berpaju menelusuri hidup ini.

bukankah hidup ini keras?

umi abi kangen umi..

read more

Monday, January 5, 2009

Monday, January 5, 2009 | 0 comments
ini bermula dari niat saya untuk belajat menggunakan READ MORE di template baru. ehh.. hasilnya nggak memuaskan. padahal ketika saya memakai template lama saya bisa menerapkan READ MORE dengan benar ya...

sekarang template yang saya pake asal saja. saya kepengen balik lagi menggunakan template klasik saja. selain mudah diatur juga terkesan antik.

ah........... bingung aku jadinya. bagaimana ya, cara mengembalikan templet baru ke template klasik. aku pengen template klasik. lebih enak diatur. kalau template baru kok njlimet gitcu. aku bingung...

read more

kambing etawa

kambing etawa
kambing gemuk makan fermentasi gedebok

silahkan coba...!!!

Blog Archive

Hidup tak akan memberimu apa-apa kecuali kau memaknai hidup dengan caramu...
 

Express

Seorang kawan yang mendampingi kita pada saat kesulitan lebih baik dari pada seribu
kawan yang mendampingi kita pada saat kebahagiaan.


Berkata benar dapat sangat menyulitkan bahkan beresiko ditolak. Tetapi itulah satu-
satunya pilihan jika kita membangun hubungan yang baik.

Anak lebih membutuhkan bimbingan dan simpati dari pada instruksi.

The Good Father

The Good Father

MoTivE

Bila saat ini kita belum berhasil dan sukses bisa jadi karena kita belum bekerja keras, berfikir cerdas dan beramal dengan benar.


Saat menunda amal sholeh berarti kita sedang menunda kesuksesan dan kebahagian.


Seseorang mulia bukan karena apa yang dimilikinya tapi karena pengorbanannya untuk
memberikan manfaat bagi orang lain.