Tuesday, May 20, 2008

Ini Hafshah De...

Tuesday, May 20, 2008 | 0 comments
Wanita memang diciptakan sesuai dengan sifat dan wataknya. Selain cenderung emosional dan dramatisir juga pecemburu. Dalam tarikh, selain Aisyah, Hafshah dikenal sebagai istri Rasulullah SAW yang pencemburu. Terkadang sering membuat ulah untuk menarik perhatian Rasulullah.

Suatu hari, ketika Rasulullah menemuinya, Hafshah bertanya, “Ya Rasulullah, mengapa mulutmu berbau busuk?”
“Aku baru saja minum madu, bukan maghafir,” jawab Nabi Muhammad SAW penuh tanda tanya.
“Kalau begitu, engkau minum madu yang sudah lama,” kata Hafshah.
Keheranan Rasulullah makin bertambah ketika Aisyah yang ditemuinya mengatakan hal serupa. Saking kesalnya, Rasulullah mengharamkan madu buat dirinya untuk beberapa waktu. Beliau tak tahu kalau Hafshah telah “berkomplot” dengan Aisyah untuk “ngerjain” Rasulullah. Keduanya cemburu lantaran Nabi tinggal lebih lama dari jatah waktunya di rumah Zainab binti Jahsy. Waktu itu Nabi tertahan karena Zainab menawarkan madu kepada beliau.

Membicarakan kehidupan Hafshah binti Umar bin Khattab tak bisa lepas dari sifat pencemburunya. Pada dasarnya, sifatnya itu lahir dari rasa cintanya kepada Rasulullah. Ia merasa takut kalau Rasulullah kurang memperhatikan dirinya. Namun, sifatnya itu melahirkan persoalan yang kurang menyenangkan.

Dikisahkan dalam sebuah perjalanan Nabi Muhammad SAW pernah membawa Hafshah dan Aisyah. Kedua istri Nabi itu duduk di atas punggung unta yang berbeda. Selama perjalanan, Rasulullah lebih sering berada bersama Aisyah. Saat istirahat, Hafshah yang terbakar api cemburu meminta Aisyah berpindah tempat. Seusai istirahat, Rasulullah naik ke unta Aisyah yang sudah ditempati Hafshah dan mengajak bicara. Beliau tak tahu kalau yang menjawabnya dengan jawaban-jawaban pendek itu Hafshah. Dan Rasulullah tersadar bahwa dirinya dipermainkan kedua istrinya.

Begitu seringnya Hafshah membuat ulah, lantaran cemburu, Rasulullah pernah berniat akan menceraikannya. Namun, Jibril datang mencegah Nabi. Rasulullah malah mendatangi anak Umar bin Khattab itu dan berkata, “Ya Hafshah, hari ini Jibril datang kepadaku dan memerintahkan kepadaku “irji’ ilaa Hafshah, fainnaha hiya showwama, qowwama wa hiya azawaajuka fil jannah” (kembalilah kepada Hafshah, sesungguhnya ia wanita yang senAntiasa puasa, mendirikan shalat, dan ia adalah istrimu kelak di surga).

Dialah Hafshah binti Umar, wanita yang mendapat pembelaan Jibril tatkala hendak diceraikan Rasulullah lantaran sifat pencemburunya.
Meski memiliki kelemahan dan kekurangan karena sifatnya itu, tapi Hafshah adalah wanita yang tekun beribadah. Ia rajin puasa sunnah dan tak pernah meninggalkan shalat tahajjud. Maka Jibril pun membelanya, bahkan menyampaikan jaminan Allah bahwa Hafshah termasuk salah satu istri Nabi di surga.

Kecemburuan istri-istrinya, sebenarnya dianggap sebagai sesuatu yang wajar dan manusiawi oleh Rasulullah. Apalagi beliau dikenal orang yang paling sabar dalam menghadapi berbagai persoalan, termasuk ulah istri-istrinya. Namun, yang membuatnya marah adalah jika rasa cemburu itu mendorong istri-istrinya atau dirinya melakukan maksiat kepada Allah. Rasulullah pernah ditegur Allah lantaran mengharamkan madu dan istrinya Maria akibat ulah Hafshah. Rasa cemburu yang seperti inilah yang tidak dibenarkan Rasulullah.

Akibat rasa cemburu yang berlebihan, Hafshah ditegur langsung oleh Allah melalui surat At-Tahrim ayat 3 dan 4. Tapi, putri Umar bin Khattab itu pulalah yang dibela Jibril ketika hendak dicerai oleh Rasulullah karena memiliki kelebihan-kelebihan dalam sisi peribadatannya. Allah SWT berfirman, ”Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang isterinya suatu peristiwa. Maka tatkala menceritakan peristiwa itu dan Allah memberitahukan hal itu kepada Muhammad lalu Muhammad memberitahukan sebagian dan menyembunyikan sebagian yang lain . Maka tatkala memberitahukan pembicaraan lalu bertanya: “Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?” Nabi menjawab: “Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong ; dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan Jibril dan orang-orang mu’min yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula” (QS At-Tahrim[66]: 3-4).

Ya, kelebihan seseorang dalam beribadah akan menolong seseorang dari kehilangan dan mendapat pembelaan yang tak diduga-duga.

read more

TAK SUA

0 comments


Ade, ntah sudah berapa lama kita begini. aku ngerti. bahkan jauh lebih ngerti apa yang ade maksudkan dengan per"pisah"an yang ade pinta ini. aku bisa memahaminya. dan aku ingin menuliskannya sebagai wakil hati dan perasaan ini. Perasaan ini bilang, "ade jahat". perasaan ini curhat, "ade kejam". namun hati mengatakan "tidak! ade tidak jahat". hati juga menyanggah "ade tidak kejam! ini demi kebaikan. kebaikan bersama"

dus, aku pun menjalaninya. menjalani apa yang terjadi. bukankah, walau bagaimanapun hidup terus berlanjut? bukankah, waktu terus berjalan?

aku jalani hari-hari dengan apa yang tersisa. aku bertahan. bertahan dengan semua kenyataan yang aku hadapi. walau, aneh memang, aku sering uring-uringan. aku sering merasa nggak enak.

namun terkadang aku ingin pergi. pergi sekalian dari ade. pergi jauuuuhh. pergi meninggalkan ade. (demi ketenangan hati)?

entahlah...

setelah kita "pisah", aku banyak mengalami sesuatu yang tak menyenangkan. katakanlah, pikiranku eror.

pada saat aku membutuhkan benda yang aku punya dan aku merasa menyimpannya di suatu tempat, aku tidak menemukannya. aku mencarinya kesana-kemari. ditengah pencarian terkadang aku merasa cape. aku merasa aku pikun. aku merasa aku bodoh. aku tolol. lebih-lebih saat aku menemukan barang tersebut setelah tidak aku cari lagi. aku BAHLUL.

pernah suatu rencana aku susun. untuk memudahkanku. biar tak makan tenaga dan waktu banyak. namun yang terjadi justru sebaliknya. aku kehilangan waktu dan menguras tenaga karena ternyata rencana yang aku susun tak berjalan sesuai apa yang aku inginkan. Ah... STUPIDnya AKU.

suatu kali aku mewanti-wanti diriku untuk menghemat uang yang aku punya. aku berusaha sepintar mungkin menabungnya. namun, yang terjadi justru sesuatu yang tidak aku bayangkan. uang itu justru habis, bahkan masih minjam ke teman. bahkan aku merasa masih kurang. Oh... DUNGUnya aku.

COGITO ALLAH SUM!
aku nggak tahu artinya. namun mungkin tokoh utama dalam novel itu bisa mewakiliku. mungkin itu aku! ya! mungkin karena banyak penderitaan yang aku dapatkan dari pada kebahagiaan sebagaimana yang aku tuju. Tapi, satu yang membedakan. aku ber-Tuhan sedangkan dia tidak.

namun apa bedanya ber-Tuhan atau tidak? kalau yang ber-Tuhan tidak menjalankan perintah-perintah Tuhannya. kalau yang ber-Tuhan tidak pernah mendekatkan diri sama Tuhannya.

Sunday, 18 May, 2008 16:45:16

read more

Nggak (belum) jadi, De...

0 comments

Sms. Ya. Sms itu. Sms yang ade pinta supaya aku mengirimkannya kepada dede, sampei sekarang tidak aku kirimkan. Bukan aku mau membantah permintaanmu. Tapi, tidakkah ade pikirkan bagaimana perasaannya kelak ketika ia menerima dan membacanya? Dia yang telah lama tidak aku hiraukan. Dia yang sudah berulang kali aku anggap nggak ada. dia yang tidak kapok-kapoknya menghubungiku walau hanya membuang pulsa tanpa menghasilkan apa-apa. Dia yang selalu mengirim sms tanpa ada balasan yang aku kirim. dan kini dia telah menghentikannya. aku bersyukur karenannya.

Cukuplah kecuekanku yang menyakitinya. cukuplah ego-ku yang membalas budi baiknya. cukuplah kesombonganku yang menghajarnya. cukuplah ke-tega-anku menghempaskannya ke dalam kesakitan dan keniscayaan.

aku nggak mau menambahnya sakit lagi. aku nggak ingin ia bertambah sedih dan merana karena sms ade itu. aku membayangkan apa yang terjadi seandainya ia menerima sms dan mebacanya. aku yakin dia akan patah. bukan patah lagi bahkan tapi hancur berkeping-keping. dia akan merana seumur hidup karena sms itu. bahkan dia akan merasa bersalah tanpa berkesudahan.

ade, maafkan aku yang tidak mengirimkan sms itu.
maafkan aku yang masih mempunyai rasa belas kasihan kepadanya. setidaknya demi menjaga hubunganku dengan keluarganya. setidaknya demi rasa kemanusiaan. setidaknya atas nama persahabatan, aku nggak ingin merusak ikatan ini dengan kakak dan keluarganya.

bukan karena aku sayang sama dia. bukan pula karena aku mencintainya. sama sekali bukan. maafkan aku, de. aku tidak tega melihatnya seandainya dia lebih menderita dari sekarang.

cukuplah dia menderita karena tidak mendapatkan kasih sayangku. cukuplah ia bersedih karena cintanya tak terbalas.


ade... tahukah engkau, sebenarnya sudah lama ia tidak menghubungi aku lagi. jangankan telpon, sms-pun tidak. tapi entah kenapa, saat aku bersama ade--habis bedah buku itu--dia kirim sms. aku nggak menyangka sama sekali. dan tahukah engkau, de? aku tak pernah menganggap sms itu ada.

bila dulu ia mengirim sms akan tetap mengharapkanku. maka biarkan dia terus berharap tanpa ada ujung. biarkan dia terlarut dalam penantiannya. biarkan dia tergenang dalam peliknya cinta. bukankah begitu hidup de?

semoga ade bisa memahami pikiranku ini. semoga tulisan ini bisa mengungkap alasan kenapa aku tidak mengirimkannya (sms itu). semoga ade memakluminya. dan yang terpenting adalaha semoga aku bisa terus bertahan dengan semua masalah hidup ini. semoga...

Sunday, 18 May, 2008 16:44:55

read more

Maafin aku Gus...

0 comments

110508....

hari yang tidak bisa aku lupakan. ini karena hari yang tidak pernah aku bayangkan. telah terjadi suatu hal yang tak pernah aku sangka. hal sepele mungkin, tapi ini sangat special bagiku. (special make telur kali...)

saat santai...
saat aku menikmati hidangan dari anak-anakku...
saat aku mau makan bersama-sama mereka,
saat itulah Rizal, memanggilku. memanggilku disuruh gus fahim. ditunggu di kantor yayasan.

deg... jantungku berdebar. (lho... bukankah memang jantung slalu berdebar?) no...! ini nggak seperti debarannya yang biasa. ini sangat jelas aku rasakan. ini sangat istimewa. sangat beda. sangat lain. ingin tahu apa yang akan terjadi. aku menerka-nerka.

apa berhubungan dengan alamat lengkapku yang kemarin diminta pengurus? apa karena kejadian ampel 4? apa karena rizal? apa karena....

semua kemungkinan berkelebat. bergantian. satu persatu. ada apa gerangan...
ach... datang saja.
ternyata...
aku dipanggil--ditegur--karena aku telah menulis sesuatu yang tidak pantas untuk di-posting di blog-ku. aku diminta merubahnya. aku diminta untuk meng-ekplisitkan-nya. tanpa menyebutkan angka eksak. ya! aku harus merubahnya--setidaknya untuk tidak menghapus posting itu.

maka dengan penuh patuh dan rasa hormat, aku pun merubah tulisan itu. tidak! buka merubah tapi menghapusnya (satu kalimat penuh) karena memang aku merasa substansinya sudah tak diperlukan lagi.

"maafin saya, Gus"
"maafin keteledoran saya. sungguh tak ada niatan secuilpun untuk membukanya di depan umum. aku hanya menulis apa yang kurasa. itu saja. tidak lebih. aku hanya menulis apa yang aku anggap perlu diketahui oleh Mbak (yayu-ku) di luar sana. maafin saya, sekali lagi, aku pinta maaf antum."
###

Di sisi lain, aku memikirkan semua tulisanku. Beliau pasti membacanya. tapi tak apa. itu memang isi hatiku. itu adalah apa yang terjadi padaku. seorang remaja yang.....
ngawur...
urakan...
nakal...
bandel...
pengen slalu bebas...
tak bisa diatur...
kreatif...
penuh gejolak...
pengen ada inovasi...
selalu suka hal yang beda...
nggak mau ngekor...
selalu mempertanyakan hal yang dah lazim...

tapi,
insya Allah, bertanggung jawab
dan
mau diajak diskusi.

sekali lagi maafin atas keteledoran yang tak sengaja aku perbuat ya gus...

read more

kambing etawa

kambing etawa
kambing gemuk makan fermentasi gedebok

silahkan coba...!!!

Blog Archive

Hidup tak akan memberimu apa-apa kecuali kau memaknai hidup dengan caramu...
 

Express

Seorang kawan yang mendampingi kita pada saat kesulitan lebih baik dari pada seribu
kawan yang mendampingi kita pada saat kebahagiaan.


Berkata benar dapat sangat menyulitkan bahkan beresiko ditolak. Tetapi itulah satu-
satunya pilihan jika kita membangun hubungan yang baik.

Anak lebih membutuhkan bimbingan dan simpati dari pada instruksi.

The Good Father

The Good Father

MoTivE

Bila saat ini kita belum berhasil dan sukses bisa jadi karena kita belum bekerja keras, berfikir cerdas dan beramal dengan benar.


Saat menunda amal sholeh berarti kita sedang menunda kesuksesan dan kebahagian.


Seseorang mulia bukan karena apa yang dimilikinya tapi karena pengorbanannya untuk
memberikan manfaat bagi orang lain.