Saturday, August 30, 2008

Saturday, August 30, 2008 | 0 comments
Hari ini aku nggak tahu harus bersikap gimana. Bahagia atau bersedih. Senang atau tertawa. Yang jelas aku, sebenarnya nggak setuju dengan apa yang ibu ambil. Aku nggak setuju bukan karena aku nggak sayang. Tapi memang serba salah.
Melarang, maka kita punya apa. Merestui, aku tidak suka dia.
Jadi… ya mau nggak mau aku harus terima dengan keputusan ibu. Bukankah aku nggak boleh egois dengan membiarkan ibu di rumah sendirian. Sedangkan aku di sini kuliah sambil ngajar dan membawa Iyah pergi dari rumah. Bukankah itu membuat itu lebih kesepian? Bukankah ibu juga manusia biasa yang membutuhkan teman? Apa lagi di rumah atmosfirnya seperti itu. Nggak pernah habis pembicaraan orang tentang orang lainnya. Termasuk keluargaku.
Ah… Andai saja…
Andai saja…
Andai saja ayah masih ada… L
Hussshhh…! Willy, kamu nggak boleh mmmmm…..
Ah biarlah…


read more
0 comments
4 maret 07
Di alun2.

read more

kambing etawa

kambing etawa
kambing gemuk makan fermentasi gedebok

silahkan coba...!!!

Blog Archive

Hidup tak akan memberimu apa-apa kecuali kau memaknai hidup dengan caramu...
 

Express

Seorang kawan yang mendampingi kita pada saat kesulitan lebih baik dari pada seribu
kawan yang mendampingi kita pada saat kebahagiaan.


Berkata benar dapat sangat menyulitkan bahkan beresiko ditolak. Tetapi itulah satu-
satunya pilihan jika kita membangun hubungan yang baik.

Anak lebih membutuhkan bimbingan dan simpati dari pada instruksi.

The Good Father

The Good Father

MoTivE

Bila saat ini kita belum berhasil dan sukses bisa jadi karena kita belum bekerja keras, berfikir cerdas dan beramal dengan benar.


Saat menunda amal sholeh berarti kita sedang menunda kesuksesan dan kebahagian.


Seseorang mulia bukan karena apa yang dimilikinya tapi karena pengorbanannya untuk
memberikan manfaat bagi orang lain.